Kita sering mendengar istilah
Target. Biasanya Target ini lebih banyak berkaitan dengan pekerjaan baik itu
pekerjaan yang bersifat formal seperti di lingkungan instansi atau
perusahaan-perusahaan atau lembaga-lembaga formal lainnya, maupun pekerjaan
yang bersifat non formal, dalam artian tidak terkait dengan pekerjaan dalam kelembagaan.
Pada dasarnya
bahwa semua yang dilakukan oleh manusia tidak terlepas dari apa yang disebut
dengan target. Bahkan orang yang tidak mempunyai “pekerjaan”pun atau orang yang
pergi untuk sekedar bermain pun mempunyai target. Jadi, apa sebenarnya yang
dimaksud dengan target itu?
Target menurut Kamus Bahasa
Indonesia yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008 bahwa : “Target adalah sasaran (batas ketentuan dsb) yang telah
ditetapkan untuk dicapai”. Dari penjelasan kamus tersebut, kita bisa
menjabarkan bahwa yang dimaksud dengan target adalah sasaran yang telah
ditetapkan untuk dicapai dengan suatu perencanaan. Jadi jelas bahwa dalam
melaksanakan suatu pekerjaan hendaknya diawali dengan suatu rencana agar apa
yang yang telah ditetapkan bisa dicapai dengan baik. Kemudian timbul
pertanyaan, apakah tanpa adanya perencanaan suatu target pekerjaan dapat
dicapai? Dan sebaliknya, apakah dengan adanya perencanaan suatu target “pasti”
bisa tercapai?
Membuat rencana kerja bisa dikatakan
gampang-gampang…..sulit. Mengapa begitu? (silakan pikirkan dan jawab sendiri)
Itulah sebabnya tidak sedikit orang yang malas dan enggan untuk membuat rencana
kerja, karena hasil yang diperoleh sering tidak sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Lho… kok bisa begitu? Ya… karena orang sering tidak konsekuen dan
tidak konsisten dalam melaksanakan pekerjaannya. Seharusnya rencanakan apa yang
akan dikerjakan dan kerjakan apa yang telah direncanakan.
Kembali pada pertanyaan di atas. Suatu target bisa saja tercapai tanpa adanya rencana dan itu sering terjadi. Namun dalam hal bisa mencapai target tersebut lebih banyak faktor “keberuntungan” yang biasanya bersifat external, sehingga sering merasa heran dan kaget. Kok bisa masuk target ya? Padahal….. Lain halnya dengan orang yang bisa mencapai target yang diawali dengan perencanaan. Dia akan merasa puas dan bangga karena dia telah melakukan pekerjaannya dengan benar.
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi dalam hal untuk mencapai target ini. Tidak jarang memang yang meleset dari apa yang telah direncanakan sehingga target yang telah ditetapkan tidak bisa dicapai. Kalau memang seperti ini, seorang karyawan biasanya akan melakukan analisa dan mengkaji dengan mencari penyebabnya mengapa terjadi seperti ini. Kemudian dia akan mencari solusinya sehingga masalah-masalah yang timbul atau menghambat rencana kerja ini untuk kedepannya dapat diminimalisir atau mungkin dapat diatasi.
Dalam dunia bisnis, target
merupakan suatu “agenda” yang mutlak harus ada dan harus tercapai sehingga
banyak cara dilakukan agar target yang telah ditetapkan bisa diraih, bahkan
jika mungkin harus terlampaui. Namun target sering dianggap suatu beban yang
berat oleh karyawan. Apalagi jika karyawan tersebut tidak atau belum memiliki
keahlian atau skill yang memadai untuk malaksanakan tugas yang diberikan
atasannya. Padahal, target itu seharusnya dianggap suatu tantangan yang harus
dihadapi sehingga timbul inisiatif dan kreativitas bagaimana caranya agar bisa
mencapai target tersebut.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.
Salam Sukses!
Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.
Salam Sukses!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar